Rabbi..
engkau maha dekat dari segenap urat nadiku,
dan aku saban hari menjadi semakin lemah,
leka dengan permainan dunia yang mencengkamku,
membawaku makin jauh dari-Mu.
Rabbi..
aku melihat dengan dua mata yang enkau anugerahkan padaku,
anak anak dimalaysia jatuh dijalanan dengan mabuk dari air syaitan,
dan anak- anak dipalestin jatuh ,
saat peluru- peluru getah merobek perut hingga bertaburan.
Aku melihat ya Allah,
Semangat mereka tatkala musuh ada didepan,
dengan lemparan batu- batu kecil ,
yang berkuasa meyimbah ketakutan dipihak lawan,
dan dimalaysia aku mendengar jeritan- jeritan kesukaan,
menyorak pasukan kegemaran di gelangang permainan.
Ya Tuhan,
Aku melihat pemuda bagai singa laparkan makanan
dengan batuan ditangan,
juga melihat pemuda- pemuda tersungkur
dek cinta tak kesampaian,
Saat aku menjengah langit dua dunia,
Palestin dan Malaysia.
Aku melihat air mata sang ibu jatuh melihat jasad anak tersenyum melihat roh diarak menuju Tuhan,
Di Malaysia
aku melihat ibu- ibu menangis mengenang perangai sang anak yang hilang pertimbangan.
Ya Allah,
aku melihat di akhbar akbar berita kesyahidan mereka meningkat sehari kesehari,
di Malaysia kau melihat mayat- mayat tidak bernyawa dibunuh manusia lupa diri.
Ya Rabbi,
aku melihat saudara- saudara perempuanku dipalestin
bermati- matian mempertahankan maruah dari santapan tentera syaitan,
dan dimalaysia aku melihat gadis- gadis berpeleseran dijalanan menagih perhatian.
Ya Tuhanku,
aku hanya melihat dengan dua mata yang Engkau anugerahkan,
aku mendengar dengan nikmat yang Engkau berikan,
malangnya aku masih disini leka dengan keseronokan,
membutakan mata melihat jasad hancur dibawah runtuhan,
memekakkan telinga disaat mendengar rintih tangis kesengsaraan,
lewat gambaran bernyawa ,
yang makin kutinggalkan,
saat sibuknya dunia menenggelamkan.
No comments:
Post a Comment